Putusan KPU Sumut Sesuai PKPU, tak Perlu ‘Flash Back’ ke Pilkada Simalungun

topmetro.news – Pro-kontra tak lolosnya Pasangan JR Saragih-Ance, mendapat tanggapan pengamat sosial politik, Agus Suriadi MA. Menurut dia, sesuai Peraturan KPU, maka tidak ada yang salah dengan putusan KPU Sumut itu.

“Tidak lolosnya JR Saragih-Ance, murni didasari Peraturan KPU yang memang menjadi patokan KPU Sumut dalam menentukan putusannya,” kata Agus Suriadi kepada topmetro.news, Rabu pagi (14/2/2018).

Kata Agus, Keputusan KPU Sumut jangan dilihat dari perspektif lain. “Bagi saya KPU Sumut sudah menjalankan peran dan tugasnya sesuai regulasi dan saya pikir semua balon Gubsu dan wakilnya tahu dan memahami regulasi yang ada,” katanya.

TAK PERLU FLASHBACK

Akademisi ini juga menilai, tidak perlu ada ‘flash back’ menghubungkan Keputusan KPU Sumut dengan pilkada lainnya. “Saya tak ingin melihat ‘flash back’ lagi berkaitan dengan proses sama yang telah dijalankan oleh Pak JR pada waktu Pilkada Simalungun. Kita harus melihat konteks yang terjadi saat ini saja,” katanya.

“Namun demikian, menurut saya bahwa balon tersebut masih mempunya celah untuk melakukan sengketa kepada Bawaslu Sumut sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 1 Tahun 2017. Dan kesempatan Pak JR juga sudah diatur regulasi untuk melakukan sengketa terhadap keputusan KPU tersebut,” sambung Agus Suriadi.

Dikatakannya, momen ini sebenarnya harus menjadi evaluasi bagi siapa pun balon yang akan bertarung dalam ke depan lagi, agar benar-benar mempersiapan berkas berkaitan dengan administrasi dan persyaratan lain, sesuai aturan baku.

PELUANG DUA CALON

Agus Suriadi juga menyinggung peluang dua calon yang sementara ditetapkan KPU Sumut, yaitu Edy-Ijeck dan Djarot-Sihar. Menurutnya, kedua balon tersebut mempunyai kans dan peluang yang sama untuk bisa memimpin Sumut 1 dan 2 nanti.

“Karena bagi saya, kedua pasangan tersebut merupakan orang-orang kapabel dan mempunyai kapasitas untuk bisa memimpin Sumut ke depan. Dan kedua pasangan tersebut merupakan pasangan terbaik dari orang-orang yang terbaik,” katanya.

Kata Agus, tinggal bagaimana mereka mengatur strategi untuk bisa menarik perhatian masyarakat. Tentu saja dengan program-program rasional dan realistis dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat Sumut.

“Dengan perubahan dinamika sosial budaya dan ekonomi yang begitu cepat di masa yang akan datang, tentu saja dibutuhkan pimpinan yang energik, inovatif, dan kreatif dalam membangun Sumatera Utara ke depan. Dan saya meyakini bahwa kedua pasangan tersebut telah mempunyai semua kriteria dimaksud,” tutup Agus Suriadi. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment